
Munculnya Aguero Inggris Alejandro Rodriguez, Mesin Gol Lyon yang Siap Menggebrak Eropa
Alejandro Rodriguez, striker muda yang dijuluki “Aguero Inggris“, kini menjadi salah satu nama paling diperbincangkan di sepak bola Eropa. Usianya baru 17 tahun, tetapi naluri mencetak gol, kepercayaan diri, dan ambisinya membuat banyak pihak yakin dia bisa menapaki jejak Sergio Aguero, sang legenda Argentina yang dikenal sebagai predator kotak penalti.
Tampil Cemerlang di Euro U-17, Alejandro Rodriguez Pikat Mata Pencari Bakat
Timnas Inggris U-17 memang gagal melangkah jauh di Kejuaraan Eropa U-17 musim panas ini, namun Alejandro Rodriguez meninggalkan turnamen dengan kepala tegak. Dalam tiga pertandingan, penyerang milik Lyon itu mencetak empat gol, menjadi pemain paling produktif dalam skuat The Young Lions.
Meski Inggris tersingkir di fase grup, penampilan Rodriguez tetap menjadi sorotan utama. Di tengah kehadiran nama-nama besar seperti Max Dowman (Arsenal), Harry Gray (Leeds), dan Rio Ngumoha (Liverpool), hanya Rodriguez yang konsisten menunjukkan ketajamannya di level internasional.
Akar Venezuela, Peluang Bela Tiga Negara
Rodriguez lahir di Caracas, Venezuela, pada 11 Maret 2008. Pada usia 10 tahun, ia pindah ke Inggris bersama keluarganya. Meski saat ini membela Inggris di kelompok usia muda, Rodriguez masih memiliki opsi untuk membela Venezuela atau Portugal, berkat garis keturunannya.
Kesempatan besar datang saat ia bergabung dengan Eastleigh setelah sempat gagal masuk akademi Southampton. Namun, Rodriguez tak butuh waktu lama untuk membuktikan diri. Ia mencetak lebih dari 300 gol di level junior, hingga akhirnya Southampton memanggilnya kembali ke akademi mereka.
Mengejar Impian ke Eropa, Pilihan Berani Rodriguez
Rodriguez selalu memiliki impian besar menjadi pesepak bola profesional. “Di Venezuela saya cuma bermain sepak bola di sekolah, pindah ke Eropa adalah target saya sejak kecil,” ungkapnya dalam wawancara dengan England Football.
Bersama Southampton, ia langsung mencetak gol di debut Premier League 2 melawan Tottenham Hotspur saat usianya baru 15 tahun. Ketajamannya memancing perhatian banyak klub Eropa, hingga akhirnya pada 2024, ia memutuskan menerima tantangan baru di Ligue 1 bersama Lyon.
Maitland-Niles Jadi Kunci Kepindahan ke Lyon
Keputusan pindah ke Prancis bukan tanpa pengaruh eksternal. Ainsley Maitland-Niles, mantan pemain Arsenal yang sempat membela Southampton dan Lyon, memberikan saran penting. “Dia pernah main di Lyon, dia tahu apa yang terbaik buat saya,” kata Rodriguez.
Tak butuh waktu lama baginya untuk membuktikan kualitas. Di musim pertamanya bersama Lyon, Rodriguez mencetak 12 gol dan tiga assist untuk tim U-19 dan tim cadangan.
Pelatih utama Lyon, Paulo Fonseca, melihat potensi besar dan memanggilnya ke tim utama pada akhir musim 2024-25. Rodriguez mencatat debut profesionalnya di Ligue 1 saat menghadapi Lens, menjadi tonggak baru dalam kariernya.
Euro U-17 Bukti Ketajaman Sang “Aguero Inggris”
Rodriguez langsung menunjukkan kapasitasnya sebagai striker utama Inggris di Kejuaraan Eropa U-17. Ia mencetak gol ke gawang Belgia dengan penyelesaian khas penyerang top, memanfaatkan ruang kosong dan melepaskan tembakan keras ke tiang dekat.
“Satu peluang, satu gol. Itu tugas saya sebagai striker,” tegasnya.
Meski kalah 4-2 dari Italia di laga berikutnya, Rodriguez tetap bersinar. Ia dua kali mencetak gol, termasuk melalui pergerakan dan penyelesaian yang menunjukkan naluri alami seorang penyerang.
Di laga terakhir, Rodriguez kembali mencetak gol saat Inggris mengalahkan Ceko 4-2. Sayangnya, hasil tersebut tak cukup untuk meloloskan Inggris ke fase gugur. Namun, secara pribadi, Rodriguez hanya kalah dalam perburuan top skor dari Samuel Inacio asal Italia.
Menolak Jadi Winger, Fokus Total Menjadi Penyerang Nomor 9
Di Southampton, Rodriguez sempat diposisikan sebagai winger, namun ia tak ragu menyuarakan ambisinya sebagai striker tengah. “Saya ke Lyon untuk jadi penyerang dan mencetak gol,” ujarnya.
Meski tingginya “hanya” 5’9, Rodriguez menjadikan Sergio Aguero dan Alexandre Lacazette sebagai panutan. Ia sadar, kelincahan, pergerakan, dan penyelesaian akhir lebih penting daripada ukuran tubuh semata.
Fisik Siap, Teknik Terus Diasah
Secara fisik, Rodriguez sudah cukup matang untuk pemain seusianya. Namun, ia menyadari masih banyak yang harus ia perbaiki, terutama soal teknik dan konsistensi bermain di level tertinggi.
Kepergian Lacazette ke Saudi Pro League membuka peluang besar baginya tampil lebih sering bersama tim utama Lyon, apalagi jika Lyon harus melakukan perombakan skuad terkait ancaman degradasi.
Adaptasi di Prancis, Ambisi Tak Pernah Pudar
Tantangan hidup di negara baru tidak membuat Rodriguez mundur. Awalnya ia kesulitan berbahasa Prancis, namun berkat dukungan rekan setim, proses adaptasinya berjalan lancar.
“Sepak bola di sini beda dengan di Inggris, tapi saya mulai terbiasa. Orang-orang di sini sangat suportif,” jelasnya.
Kini, Rodriguez tinggal selangkah lagi membuktikan dirinya di panggung besar Eropa. Dengan naluri mencetak gol, kepercayaan diri, dan ambisi besar, “Aguero Inggris” ini berpotensi menjadi bintang baru Ligue 1 dan sepak bola Eropa.