
Emiliano Martinez Bisa Jadi Solusi Kekacauan di Lini Belakang Manchester United
Jika Manchester United merekrut Emiliano Martinez dari Aston Villa, sang kiper harus bersiap berdamai dengan para penggemar yang belum melupakan insiden pada 2021. Saat itu, Martinez memprovokasi Bruno Fernandes saat gagal mengeksekusi penalti, lalu menari di depan tribun Stretford End. Aksi itu berujung pada kemenangan Villa 1-0, hasil yang menjadi kemenangan pertama mereka di Old Trafford dalam 12 tahun.
Namun, jika United memilih menilai performa daripada masa lalu, Martinez pantas masuk daftar utama. Ia konsisten melakukan penyelamatan krusial dan memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan United setelah musim penuh blunder dari Andre Onana.
Onana Gagal Jawab Harapan, United Cari Alternatif
Erik ten Hag mengucurkan £47 juta untuk memboyong Andre Onana dari Inter Milan dengan harapan ia bisa mengatur lini belakang lewat distribusi bola. Namun, Onana justru kebobolan dari tengah lapangan saat debut kontra Lens, lalu membuat blunder fatal di Liga Champions, dan terus memancing kritik karena kesalahan individu.
Ruben Amorim lalu mencadangkan Onana dan mengubah gaya main tim agar tidak terlalu mengandalkan distribusi dari belakang. Akibatnya, United mulai mencari kiper dengan keahlian mendasar seperti penyelamatan, kontrol area, dan minim kesalahan — kualitas yang Martinez miliki.
Martinez Buktikan Diri Sebagai Spesialis Penyelamatan
Emiliano Martinez melewati lebih dari satu dekade untuk membuktikan kemampuannya di Inggris. Ia menjalani peminjaman di berbagai klub kasta bawah, lalu terus mengasah dasar-dasar sebagai penjaga gawang.
Dalam wawancara bersama ESPN, Martinez menyampaikan secara tegas bahwa ia lebih peduli menyelamatkan bola ketimbang memainkannya dengan kaki. “Saya fokus menyelamatkan bola dan memenangkan pertandingan,” tegasnya.
Martinez membuktikan pernyataannya lewat performa di Copa America 2021 dan Piala Dunia 2022, di mana ia menjadi pahlawan adu penalti. Ia meraih Sarung Tangan Emas di dua turnamen itu, menyabet Trofi Yashin pada 2023 dan 2024, serta dua kali menyabet gelar Kiper Terbaik FIFA.
Martinez Tunjukkan Mentalitas Schmeichel
Martinez tampil vokal, dominan, dan berani — karakteristik yang mengingatkan banyak orang pada Peter Schmeichel. Ia tak ragu menekan lawan, memberi instruksi keras ke lini belakang, dan menciptakan tekanan di kotak penalti.
Mark Bosnich, mantan kiper United, bahkan menyamakan teknik “rentangan elang” Martinez dengan Schmeichel saat menghadapi duel satu lawan satu. Karakter kuat ini justru menjadi modal penting yang dibutuhkan untuk menambal krisis kepemimpinan di lini belakang Setan Merah.
Pengalaman Martinez Lebih Bernilai dari Harga dan Usia
Martinez kini berusia 32 tahun dan masih terikat kontrak hingga 2029. Meski Aston Villa meminta sekitar £40 juta, United seharusnya tidak ragu. Pengalaman luas di Premier League dan turnamen besar menjadikan Martinez investasi yang langsung berdampak.
Edwin van der Sar pernah bergabung ke United saat berusia 34 tahun dari Fulham. Meski tak lagi muda, Van der Sar tetap membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa klub. Martinez bisa mengikuti jejak itu.
Kesimpulan: Martinez Bisa Jadi Titik Balik Musim United
Di tengah kegagalan lini belakang United menjaga konsistensi, Emiliano Martinez bisa membawa perubahan. Ia menawarkan keberanian, stabilitas, dan mental juara — atribut yang sangat dibutuhkan skuad Erik ten Hag. Jika Manchester United ingin bangkit, merekrut Martinez bukan sekadar opsi, tapi solusi konkret.