
Transfer Paling Aneh dalam Sepak Bola Rashford ke Barca & Kepindahan yang Bikin Dunia Bola Geleng-Geleng Kepala
Bursa transfer selalu jadi panggung kejutan. Tapi ada kalanya, keputusan klub-klub besar terasa seperti lelucon. Beberapa pemain yang tampil buruk justru dapat panggilan dari klub elite, seolah logika ditinggalkan di ruang negosiasi.
Berikut ini adalah kumpulan transfer paling nyeleneh yang pernah menghiasi dunia sepak bola. Siap-siap terkejut!
Marcus Rashford (Manchester United → Barcelona, Pinjaman)
Musim 2022/23, Rashford tampil garang: 30 gol dan satu trofi Piala Liga. Tapi musim berikutnya, performanya anjlok. Di bawah pelatih Ruben Amorim, Rashford kehilangan tempat utama, dituduh tak disiplin, dan dipinjamkan ke Aston Villa. Meski sempat memberi kontribusi, hanya empat gol tercipta.
Tiba-tiba, Barcelona datang! Mereka melihat Rashford sebagai solusi lini depan musim 2025/26. Legenda MU, Teddy Sheringham menyebut langkah ini sebagai “pengkhianatan” dan menilai Rashford belum pantas dapat kesempatan sebesar itu.
Apakah Barca akan menyesalinya? Atau Rashford akan bangkit?
Andy Carroll (Newcastle → Liverpool, €43 juta)
Saat Liverpool menjual Fernando Torres ke Chelsea, mereka panik. Pilihannya jatuh ke Andy Carroll yang baru separuh musim bersinar. Dengan mahar €43 juta, harapannya tinggi.
Nyatanya, Carroll hanya cetak enam gol dalam 44 laga liga. Gaya mainnya tak cocok, sering cedera, dan langsung dibuang oleh Brendan Rodgers. Salah satu transfer termahal yang paling gagal dalam sejarah The Reds.
Marouane Fellaini (Everton → Manchester United, €32 juta)
Setelah gagal datangkan Fabregas dan Bale, David Moyes bawa mantan anak asuhnya: Fellaini. Namun gaya main fisikal gelandang Belgia ini bertolak belakang dengan harapan fans Old Trafford.
Walau sempat cetak gol penting dan raih trofi, Fellaini lebih sering jadi pelengkap daripada andalan. MU akhirnya melepasnya ke Liga China, menutup babak aneh di era pasca-Ferguson.
Julien Faubert (West Ham → Real Madrid, Pinjaman)
Real Madrid dikenal gemar merekrut pemain bintang. Tapi pada 2009, mereka meminjam Julien Faubert dari West Ham yang bahkan bukan starter reguler.
Faubert hanya tampil dua kali, sempat tertidur di bench, dan absen latihan karena lupa jadwal. Madrid langsung mundur dari opsi permanen. Transfer ini kerap disebut sebagai yang paling absurd dalam sejarah klub.
Nicklas Bendtner (Arsenal → Juventus, Pinjaman)
Setelah gagal bersinar di Sunderland, Bendtner malah bergabung ke Juventus. Namun, striker Denmark ini malah cedera, kena skandal mabuk, dan kembali tanpa gol dari 11 pertandingan.
Transfer ini dianggap membuang waktu semua pihak—termasuk si pemain sendiri.
Odion Ighalo (Shanghai Shenhua → Manchester United, Pinjaman)
Ketika Rashford cedera pada 2020, MU mendatangkan Ighalo dari Liga China. Walau sempat cetak empat gol di kompetisi non-liga, keberadaannya tak banyak memberi dampak. Bahkan setelah Edinson Cavani datang, Ighalo tetap dipertahankan… dan hanya tampil sembilan menit di Premier League sebelum dipulangkan.
Wout Weghorst (Burnley → Manchester United, Pinjaman)
Setelah kepergian Ronaldo, MU menggaet Weghorst—yang gagal bersinar di Burnley. Meski tampil impresif di Turki bersama Besiktas, Weghorst hanya cetak dua gol dalam 31 laga bersama MU.
Disiplin dan kerja kerasnya memang terlihat, tapi tajinya tak cukup untuk level setinggi Old Trafford.
Martin Braithwaite (Leganes → Barcelona, €18 juta)
Cedera Dembele membuat Barca boleh rekrut pemain darurat. Anehnya, mereka memilih Braithwaite dari Leganes—klub papan bawah La Liga.
Hasilnya? 10 gol dari 58 laga, lebih sering duduk di bangku cadangan. Kontraknya pun diputus sebelum waktunya. Transfer ini masih bikin fans Barcelona geleng kepala.
Eric Maxim Choupo-Moting (Stoke City → PSG, Gratis)
Setelah tampil buruk di Stoke, Choupo-Moting malah dikontrak PSG. Ia sempat viral karena gagal cetak gol dari jarak satu meter. Tapi anehnya, kariernya justru berlanjut ke Bayern Munich—dan ia malah cetak gol di Liga Champions!
Transfer aneh yang berujung bahagia?
Fabio Borini (Sunderland → AC Milan, Pinjaman)
Milan ingin bangkit. Tapi mereka justru meminjam Borini yang gagal bersinar di Liverpool dan Sunderland. Walau sempat dimainkan sebagai wingback dan mencetak kontribusi gol, kariernya meredup cepat. Borini akhirnya dilepas ke Verona.
Transfer yang Bikin Kita Bertanya: Kok Bisa?
Sepak bola modern penuh drama dan keputusan mengejutkan. Tapi dari semua kisah ini, satu pertanyaan selalu muncul: apakah mereka layak mendapatkan kesempatan itu?
Untuk Rashford dan Barcelona, jawabannya masih di depan mata. Tapi sejarah membuktikan, tidak semua yang masuk klub besar mampu jadi bintang.