
Giovanni Leoni, Bek 18 Tahun Parma yang Siap Rebut Eropa dan Mimpi Main Bareng Van Dijk di Liverpool
Giovanni Leoni mungkin baru berusia 18 tahun, tapi ia sudah berhasil mencuri perhatian sepak bola Italia. Dalam waktu kurang dari dua musim, ia naik dari akademi Padova dan menjelma menjadi andalan di lini belakang Parma. Tak heran jika banyak yang mulai menyebutnya sebagai penerus Alessandro Bastoni—baik karena gaya mainnya maupun postur dan kecerdasannya.
Tumbuh Sebagai Fans Roma, Berkarier di Padua
Giovanni Leoni lahir di Roma dan tumbuh sebagai pendukung fanatik AS Roma. Namun, saat keluarganya pindah ke Padua karena urusan pekerjaan, ia memulai petualangan sepak bolanya dari nol. Ia mengasah bakatnya bersama Vigontina, lalu melangkah ke Cittadella, dan akhirnya merapat ke Padova—klub yang memberinya jalur menuju level profesional.
Sejak kecil, Leoni menyukai Liga Primer Inggris dan bahkan menghafal nama hampir semua pemain. Meski begitu, hanya satu nama yang benar-benar ia idolakan: Virgil van Dijk. Ia menempatkan bek asal Belanda itu sebagai panutan, dan menariknya, kini Liverpool masuk dalam daftar klub yang membidiknya. Bisa jadi, Leoni akan segera bermain di samping idolanya di Anfield.
Debut di Usia 16, Leoni Langsung Tampil Impresif
Pada 19 Maret 2023, pelatih Padova Vincenzo Torrente memberikan kepercayaan besar kepada Giovanni Leoni dengan menurunkannya melawan AlbinLeffe di Serie C. Dengan keputusan itu, Leoni resmi menjadi pemain termuda yang tampil profesional di Italia selama musim 2022/23.
“Saya gugup tapi sangat senang. Itu momen yang saya impikan sejak kecil,” ujar Leoni seusai laga.
Pirlo Menemukannya, Tapi Parma Mengamankannya
Leoni terus menunjukkan performa stabil di tim muda. Karena itu, Sampdoria meminjamnya awal 2024. Andrea Pirlo, yang kala itu menangani Samp, langsung melihat potensi besar Leoni saat sesi latihan pertama. Sayangnya, setelah klub gagal promosi dan menghadapi masalah keuangan, mereka tidak mampu mempertahankannya.
Melihat peluang itu, Parma bertindak cepat. Mereka menawarkan €5 juta plus €3,5 juta dalam bentuk bonus, lalu resmi mengontrak Leoni pada musim panas.
Christian Chivu Membantu Leoni Berkembang di Parma
Awalnya, Leoni memang butuh waktu untuk beradaptasi di level Serie A. Namun, situasinya berubah ketika Christian Chivu menggantikan Fabio Pecchia pada Februari. Chivu langsung memberi kesempatan reguler, dan Leoni membalas kepercayaan itu dengan penampilan solid di empat bulan terakhir musim.
Dengan tinggi 195,5 cm, Leoni terus memenangkan duel udara dan menunjukkan fisik yang tangguh meski tubuhnya masih berkembang.
“Kami semua tahu potensi Leoni. Sekarang tinggal bagaimana kami dan dia memaksimalkannya,” ucap Chivu.
Kecerdasan Taktis Membuatnya Berbeda
Roberto Baronio, mantan asisten pelatih Sampdoria, juga menilai Leoni punya kecerdasan taktis yang luar biasa. Ia menyoroti bagaimana Leoni membaca permainan, menyesuaikan posisi, dan menggunakan trik-trik halus untuk menghentikan lawan—hal yang biasanya dimiliki bek berpengalaman.
Meski begitu, Baronio menyarankan agar Leoni meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas, kecepatan lima meter pertama, dan pengambilan keputusan di area penalti.
Etos Kerja Luar Biasa Sejak Usia Muda
Baronio juga mengenang bagaimana Leoni selalu bersikap rendah hati. Bahkan, setelah latihan, ia masih mengambil bola dan kerucut, meski staf meminta ia tidak perlu melakukannya.
“Dia bilang, ‘Saya terbiasa melakukannya.’ Itu karakter alami yang langka,” kata Baronio.
Multifungsi di Belakang dan Mirip Bastoni
Leoni tidak hanya mahir sebagai bek tengah. Ia juga bisa bermain di sisi kanan dalam skema tiga bek. Ia punya teknik solid, nyaman menguasai bola, dan tahu cara membangun serangan dari belakang. Karena itulah banyak yang menyamakannya dengan Alessandro Bastoni—baik dari segi kemampuan maupun gaya bermain.
Transfer Berikutnya? Klub Elite Sudah Mengintai
Meskipun Parma baru merekrutnya musim lalu, Leoni kemungkinan besar akan meninggalkan klub sebelum Serie A musim 2025/26 dimulai pada 23 Agustus. Beberapa klub besar sudah menunjukkan ketertarikan:
- AC Milan ingin merekrutnya, tapi kesulitan menjual Malick Thiaw.
- Juventus juga mengawasinya, namun mungkin terkendala oleh harga €30 juta dari Parma.
- Inter Milan, yang kini dipimpin mantan pelatihnya Chivu, mempertimbangkan reuni, tapi fokus mereka saat ini ada di transfer Ademola Lookman dari Atalanta.
Dari Inggris, Liverpool, Tottenham, dan West Ham terus memantau situasi. Jika Leoni bergabung ke Anfield, ia akan berpeluang bermain satu tim dengan Van Dijk, idolanya sejak kecil—sebuah mimpi yang bisa segera jadi kenyataan.