
Bongkar 10 Transfer Terburuk Pep Guardiola Dari Grealish, Zlatan, hingga Drama Mendy
Pep Guardiola dikenal sebagai jenius taktik yang merevolusi sepak bola modern. Namun, di balik tumpukan trofi yang ia koleksi, terdapat deretan transfer yang justru menjadi beban.
Kepindahan Jack Grealish dari Manchester City ke Everton memicu kembali perbincangan panas soal rekrutan Pep yang gagal memenuhi ekspektasi.
1. Jack Grealish – Transfer 100 Juta Pound yang Layu Sebelum Mekar
Pada 2021, Pep Guardiola memboyong Grealish dari Aston Villa dengan banderol £100 juta, memecahkan rekor Premier League. Ia hanya bersinar saat membawa City meraih treble 2023, memainkan peran “penjaga bola” di sisi kiri.
Namun, setelah itu, Grealish kehilangan fokus. Selebrasi juara yang terlalu liar dan performa yang menurun membuat Pep mencoretnya dari rencana utama. Selama empat musim, Grealish hanya mencetak 17 gol dan 23 assist dari 157 laga — torehan yang jelas tak sebanding dengan harga belinya.
2. Nolito – Gagal Adaptasi dan Curhat Soal Matahari Manchester
Pada 2016, Pep mengangkut Nolito dari Celta Vigo dengan penuh harapan. Ia sempat memikat fans dengan dua gol di laga keduanya. Akan tetapi, ia tak pernah bisa beradaptasi dengan kehidupan di Inggris. Bahkan, Nolito mengeluh kurangnya sinar matahari membuat kulit putrinya berubah. Akhirnya, ia memilih kembali ke Sevilla hanya setahun kemudian.
3. Martín Cáceres – Rekrutan Perdana yang Langsung Tersingkir
Pep mendatangkan Cáceres sebagai pembelian pertama di Barcelona. Namun, ia jarang memainkannya, bahkan ketika tim kekurangan bek di final Liga Champions. Alhasil, Cáceres segera hengkang ke Juventus setelah satu musim.
4. Medhi Benatia – Dari Tembok Roma Menjadi Blunder Bayern
Pep membawa Benatia ke Bayern Munich setelah sang bek bersinar di Roma. Sayangnya, Benatia sering melakukan kesalahan fatal, terutama di laga-laga Liga Champions. Kepercayaan Pep pun menghilang, dan ia akhirnya menjual Benatia ke Juventus setelah dua musim.
5. Joao Cancelo – Talenta Besar yang Kalah oleh Ego
Cancelo tampil luar biasa di posisi inverted wing-back dan membantu City meraih dua gelar liga. Namun, hubungan dengan Pep memburuk usai Piala Dunia 2022. Cancelo mulai menentang instruksi, hingga Pep meminjamkannya ke Bayern dan Barcelona sebelum akhirnya menjualnya ke Al-Hilal.
6. Claudio Bravo – Salah Ganti Penjaga Gawang
Pep memutuskan mengakhiri era Joe Hart dan mendatangkan Claudio Bravo. Sayangnya, Bravo gagal beradaptasi dengan kerasnya Premier League. Penampilan buruk memaksa Pep menggantikannya dengan Ederson hanya lima bulan kemudian.
7. Dmytro Chyhrynski – Starter Tak Terkalahkan yang Tetap Disingkirkan
Pep memboyong Chyhrynski dari Shakhtar Donetsk pada 2009. Barca memang tak terkalahkan saat ia menjadi starter, tetapi Pep menilai kualitasnya tak selevel dengan pemain lain. Ia segera memulangkannya ke Shakhtar setelah semusim.
8. Kalvin Phillips – Gelandang yang Tak Pernah Jadi Pilihan Utama
Pep merekrut Phillips untuk menjadi pelapis Rodri. Namun, cedera dan masalah kebugaran membuatnya gagal merebut posisi starter. Phillips pun harus menerima kenyataan dipinjamkan ke West Ham dan Ipswich Town.
9. Benjamin Mendy – Dari Rekor Transfer Bek ke Lautan Kontroversi
Pep memecahkan rekor transfer bek saat mendatangkan Mendy dari Monaco. Sayangnya, cedera lutut parah, perilaku yang dipertanyakan, dan kasus hukum membuat kariernya di City hancur. Setelah kontraknya habis, Mendy pergi tanpa meninggalkan warisan berarti.
10. Zlatan Ibrahimovic – Superstar yang Menolak Dikurung Filosofi
Pep menggaet Ibrahimovic dengan harapan besar. Namun, saat Lionel Messi meminta posisi sentral, Pep mengorbankan Zlatan. Konflik pun memuncak setelah kekalahan dari Inter Milan di Liga Champions. Zlatan memilih pindah ke AC Milan, dan Barca menanggung kerugian finansial besar.
Kesimpulan: Bahkan Jenius Pun Bisa Salah
Kisah ini membuktikan bahwa tak ada pelatih yang sempurna di bursa transfer. Cedera, ego, dan kegagalan adaptasi bisa meruntuhkan rencana sehebat apa pun. Pep Guardiola pun tak kebal terhadap risiko tersebut.