Chaos di Bernabéu Vinícius dan Yamal Picu Keributan Usai Real Madrid Bungkam Barcelona 2-1
Pertemuan sengit antara Real Madrid dan Barcelona di Stadion Santiago Bernabéu pada Minggu (26/10) berubah menjadi drama panas setelah peluit panjang berbunyi.
Suasana yang semula penuh tensi langsung pecah ketika Vinícius Junior terlibat adu mulut dengan pemain lawan. Beberapa staf kedua tim pun ikut dalam dorong-dorongan di pinggir lapangan.
Petugas keamanan segera turun tangan untuk memisahkan mereka, sementara Lamine Yamal justru menjadi sasaran amarah sejumlah pemain Madrid.
Madrid Menang dengan Gaya, Alonso Tersenyum Lega
Meski tensi tinggi menyelimuti laga, Real Madrid berhasil mengamankan kemenangan penting dengan skor 2-1.
Sejak awal, tim asuhan Xabi Alonso tampil agresif dan percaya diri. Kylian Mbappé membuka keunggulan pada menit ke-22 setelah menerima umpan matang dari Jude Bellingham.
Namun, Fermin Lopez berhasil menyamakan kedudukan bagi Barcelona beberapa menit kemudian. Hanya saja, dua menit sebelum jeda, Bellingham kembali mencetak gol yang mengembalikan keunggulan Madrid.
Dengan hasil ini, Los Blancos memperkuat posisi mereka di puncak klasemen La Liga, unggul lima poin setelah sepuluh pertandingan.
Ketegangan Meningkat Sejak Peluit Awal
Sejak menit pertama, pertandingan berjalan keras dan cepat. Para pemain tak ragu melakukan tekel-tekel berbahaya demi merebut bola.
Beberapa kali wasit harus melerai protes dari kedua kubu. Vinícius Junior sempat memperlihatkan frustrasi saat Alonso menariknya keluar di menit ke-72. Ia langsung menuju ruang ganti tanpa menatap pelatihnya.
Namun, ketika pertandingan berakhir, Vinícius kembali ke pinggir lapangan. Saat itulah, percikan emosi berubah menjadi kericuhan besar.
Pedri Diusir, Amarah Meledak di Akhir Pertandingan
Memasuki menit-menit akhir, Pedri melakukan tekel keras terhadap Aurelien Tchouameni. Wasit langsung memberikan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah.
Keputusan itu memicu adu argumen sengit di area teknis. Para pemain dari kedua tim saling berhadapan dan terlibat dalam dorongan fisik.
Bellingham, yang sudah digantikan, ikut terseret ke tengah kerumunan sebelum ofisial memintanya mundur.
Di sisi lain, Alejandro Balde dari Barcelona tampak paling emosional dan akhirnya diganjar kartu. Sementara itu, Andriy Lunin, kiper cadangan Madrid, juga mendapat peringatan meski tidak bermain.
Yamal vs Courtois: Adu Emosi di Tengah Euforia
Setelah pertandingan usai, suasana belum juga tenang. Thibaut Courtois berteriak ke arah Lamine Yamal, yang dianggap memancing emosi pemain Madrid dengan komentar dan gesturnya.
Yamal membalas dengan mengangkat tangan ke udara, seolah menantang. Vinícius sempat ingin mendekat, tetapi rekan-rekannya menahannya agar tidak memperburuk keadaan.
Pelatih Xabi Alonso akhirnya turun tangan menenangkan pemainnya dan meminta mereka fokus merayakan kemenangan. Bahkan Raphinha, yang tidak bermain, harus ditenangkan sebelum masuk ruang ganti.
Komentar Yamal Jadi Bumerang
Beberapa jam sebelum laga, Lamine Yamal sudah memanaskan suasana lewat pernyataannya dalam wawancara pra-pertandingan. Ia mengatakan,
“Ya, mereka suka mencuri, selalu mengeluh.”
Pernyataan itu memicu reaksi keras dari para pendukung Madrid dan ternyata menjadi bumerang. Setelah peluit akhir, kamera menangkap Dani Carvajal menyindir Yamal dengan ucapan, “Kau terlalu banyak bicara.”
Dominasi Madrid dan Laga Ulangan yang Dinanti
Dengan kemenangan ini, Real Madrid menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan utama di Spanyol. Tim asuhan Xabi Alonso kini tampil lebih solid dan disiplin, baik dalam menyerang maupun bertahan.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) belum mengumumkan apakah akan memberikan sanksi kepada pemain atau klub yang terlibat dalam kericuhan tersebut.
Kedua tim akan kembali bentrok di Camp Nou pada Mei 2026, dan banyak pihak yakin pertemuan itu akan menjadi laga yang tak kalah panas dari duel di Bernabéu kali ini.
