Drama di Etihad James Trafford Bersiap Tinggalkan Manchester City
James Trafford semakin mantap mempertimbangkan kepergian dari Manchester City. Lima bulan setelah kembali ke Etihad, ia merasa kariernya berjalan mundur meski ia sempat datang dengan status salah satu kiper muda paling menjanjikan di Inggris.
Kembali ke City, Namun Mimpi Tidak Berjalan Mulus
Harapan Tinggi yang Berubah Menjadi Kekecewaan
Ketika Trafford kembali pada musim panas, ia langsung membawa reputasi besar berkat performa luar biasa di Burnley. Namun, Guardiola jarang menurunkannya dan lebih memilih menggunakan penjaga gawang lain. Akibatnya, Trafford tidak pernah menemukan ritmenya dan harus menerima kenyataan bahwa menit bermainnya sangat minim.
Musim Gemilang di Burnley yang Sulit Ia Ulangi
Dari Rekor Clean Sheet ke Situasi Tanpa Peran
Trafford tampil luar biasa di Burnley. Ia bermain hampir di seluruh pertandingan liga dan mencatat 30 clean sheet, menyamai rekor Inggris yang bertahan sejak 1953. Selain itu, ia mengawal pertahanan Burnley hingga hanya kebobolan 16 gol dari 46 laga. Angka tersebut memperkuat statusnya sebagai salah satu kiper terbaik Championship musim itu.
Setelah itu, berbagai klub Premier League langsung mendekati Burnley karena mereka melihat potensi besar dalam diri Trafford.
Newcastle Hampir Mendapatkannya, Namun City Bergerak Lebih Cepat
Klausul Khusus yang Membalikkan Arah Transfer
Newcastle United mendekati Burnley dan hampir mengamankan jasa Trafford. Namun, City memanfaatkan klausul hak tanding dan langsung mengajukan penawaran yang mengalahkan proposal Newcastle. Langkah cepat City membuat Trafford kembali ke Etihad dan bersiap memulai babak baru dalam kariernya.
Kedatangan Donnarumma Mengubah Segalanya
Dari Starter Tiga Laga Menjadi Cadangan Tetap
Pada awal musim, Guardiola memberi Trafford tiga kesempatan sebagai starter di Liga Primer. Tetapi situasi berubah ketika Gianluigi Donnarumma datang dari Paris Saint-Germain. Donnarumma langsung mengambil posisi utama, sehingga Trafford harus turun sebagai penjaga gawang pelapis.
Sejak itu, ia hanya tampil di kompetisi piala dan satu pertandingan Liga Champions saat City mengalami kekalahan dari Bayer Leverkusen. Rotasi besar yang Guardiola lakukan pada laga tersebut membuat kesempatan Trafford terasa sekadar formalitas, bukan kepercayaan penuh.
Mulai Melirik Pintu Keluar
Bursa Transfer Januari Memberi Harapan Baru
Situasi yang stagnan mendorong Trafford mulai membuka pintu negosiasi untuk transfer pada Januari. Sementara itu, Newcastle kembali memantau situasinya karena mereka membutuhkan kiper tambahan. Selain itu, City juga kemungkinan kehilangan Stefan Ortega yang jarang dimainkan sejak kedatangan beberapa penjaga gawang baru pada musim panas.
Ancaman Terbesar Trafford: Absen di Piala Dunia 2026
Menit Bermain Menjadi Faktor Penentu
Trafford memahami bahwa posisinya di tim nasional Inggris bisa hilang jika ia tetap duduk di bangku cadangan. Thomas Tuchel, yang kini memimpin tim nasional, menegaskan bahwa ia hanya membawa pemain yang aktif bermain secara reguler. Karena itu, Trafford mulai menilai bahwa meninggalkan City mungkin menjadi pilihan terbaik demi mempertahankan peluang tampil di Piala Dunia 2026.
Kontroversi Donnarumma Menyulut Sorotan Baru
Insiden Pura-Pura Cedera yang Mengundang Kritik
Menjelang laga melawan Fulham, Donnarumma kembali masuk dalam pusaran sorotan. Dalam pertandingan sebelumnya melawan Leeds, ia terjatuh untuk mendapatkan perawatan tepat setelah Leeds menyamakan kedudukan. Situasi itu memberi kesempatan bagi Guardiola untuk mengumpulkan para pemain dan memberikan instruksi tambahan.
Leeds sempat memprotes keputusan tersebut, sementara City akhirnya menang 3-2 setelah Phil Foden mencetak gol pada masa tambahan waktu. Pelatih Leeds, Daniel Farke, kemudian menyinggung soal fair play sambil menegaskan bahwa tindakan Donnarumma tetap berada dalam aturan permainan.
