
Chelsea Lolos ke Semi-final Liga Konferensi UEFA Meski Tumbang di Kandang
Chelsea berhasil mengamankan tempat di semifinal Liga Konferensi UEFA dengan agregat 4-2, Meski menelan kekalahan 2-1 dari Legia Warsawa di Stamford Bridge. Hasil ini menjadi secercah harapan di tengah performa inkonsisten mereka di kompetisi domestik.
Tekanan dan Ekspektasi Tinggi di Tengah Penurunan Performa
The Blues datang ke laga ini dengan keunggulan 3-0 dari leg pertama, tetapi tekanan tetap tinggi mengingat mereka hanya terpaut satu poin dari zona Liga Champions di Liga Primer. Hasil imbang 2-2 melawan Ipswich sebelumnya memperpanjang tren buruk mereka, sehingga Enzo Maresca memilih untuk menurunkan tim inti, termasuk nama-nama seperti Cole Palmer, Nicolas Jackson, Marc Cucurella, dan Reece James.
Awal Menjanjikan Chelsea Gagal Diteruskan
Chelsea mengawali pertandingan dengan dominan. Palmer nyaris mencetak gol, diikuti oleh dua peluang emas dari Christopher Nkunku. Namun, momentum berubah dengan cepat ketika Legia mendapatkan penalti dalam 10 menit pertama setelah Filip Jörgensen menjatuhkan Tomáš Pekhart. Meskipun kiper Chelsea itu berhasil menahan penalti, bola tetap bersarang di sudut bawah gawang.
Legia Bangkit dan Menekan
Gol pembuka memicu semangat juang Legia yang nyaris menggandakan keunggulan lewat tembakan Ryoya Morishita. Chelsea baru menemukan ritme permainan pada menit ke-30 saat Cucurella menyamakan skor. Bek asal Spanyol itu bahkan sempat mencetak gol kedua, tetapi wasit menganulirnya karena offside.
Babak Kedua: Harapan dan Kekecewaan
Memasuki babak kedua, Legia tampil agresif. Setelah Jörgensen menggagalkan upaya Claude Gonçalves, Steve Kapuadi mencetak gol kedua Legia melalui sundulan akurat dari tendangan sudut. Chelsea berusaha membalas, tetapi Kovačević melakukan penyelamatan gemilang, sementara Noni Madueke dan Tyrique George gagal memanfaatkan peluang, sehingga skor tetap 2-1 untuk tim tamu.
Refleksi Maresca dan Jalan ke Depan
Meski kalah, Maresca dan skuadnya tetap berada di jalur perburuan trofi. Chelsea masih berpotensi menjadi klub pertama yang memenangkan semua kompetisi besar UEFA. Namun kekalahan ini tetap menjadi tamparan bagi status mereka sebagai favorit utama.
Legia Pulang dengan Kepala Tegak
Bagi Legia, meskipun petualangan Eropa mereka berakhir, mereka akan selalu mengenang kemenangan bersejarah di tanah Inggris. Kemenangan ini bukan hanya soal hasil, tapi juga simbol semangat dan determinasi klub asal Polandia itu.