
Léo Scienza Selamatkan Heidenheim dari Jurang Degradasi Bundesliga
Heidenheim boleh bernapas lega, dan mereka patut berterima kasih pada satu nama: Léo Scienza. Lewat gol dramatisnya di penghujung laga, sang gelandang membawa timnya mengamankan kemenangan 2-1 atas SV Elversberg di leg kedua play-off promosi/degradasi Bundesliga, menyegel agregat 4-3 yang memastikan mereka tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Jerman.
Elversberg: Sebuah Mimpi dari Kota Tanpa Stasiun
SV Elversberg hampir mencatatkan dongeng sepak bola modern. Klub dari kota mungil Spiesen-Elversberg di Saarland, dengan populasi sekitar 12.000 jiwa dan bahkan tanpa stasiun kereta api, nyaris mencetak sejarah besar. Di bawah asuhan pelatih visioner Horst Steffen, Elversberg telah naik dua divisi hanya dalam tiga musim terakhir.
Namun, impian mereka harus tertunda. Ketangguhan Léo Scienza yang sebelumnya menorehkan dua assist di leg pertama kembali jadi pembeda, saat ia menyodorkan umpan akurat kepada Mathias Honsak yang mengkonversi peluang menjadi gol pembuka.
Balas Cepat, Harapan Elversberg Kembali Menyala
Berbeda dari leg pertama di mana mereka menyia-nyiakan keunggulan dua gol, Elversberg kali ini merespons dengan cepat. Menit ke-30, Tom Zimmerschied menyisir lini tengah dan melepaskan umpan menembus pertahanan yang langsung disambar sang kapten, Robin Fellhauer. Dengan tenang, ia melewati kiper Kevin Müller dan menyamakan kedudukan. Suasana stadion langsung bergemuruh, memompa semangat juang tuan rumah.
Offside yang Menghantui dan Kesempatan yang Terbuang
Memasuki babak kedua, Elversberg sempat mencetak gol melalui Fisnik Asllani. Namun, asa itu kembali pupus karena offside yang dilakukan Muhammed Damar dalam proses terjadinya gol. Meski menguasai jalannya permainan, Elversberg gagal menembus lini belakang Heidenheim hingga waktu normal berakhir.
Scienza: Pahlawan dalam Ekstra Time
Ketika laga memasuki masa perpanjangan waktu dan tensi terus meningkat, Heidenheim justru tampil efektif. Léo Scienza kembali jadi mimpi buruk bagi Elversberg. Lewat sebuah aksi individu, ia mengecoh Florian Le Joncour sebelum mengarahkan tembakan keras ke tiang dekat—gol yang tidak hanya memastikan kemenangan, tetapi juga memperpanjang masa tinggal Heidenheim di Bundesliga.
Rekor, Statistik, dan Sejarah yang Terukir
Kemenangan ini memperpanjang rekor pelatih Frank Schmidt yang luar biasa: 19 tahun tanpa degradasi sebagai nakhoda Heidenheim. Sementara itu, fakta menarik tetap terjaga—Union Berlin masih menjadi satu-satunya tim yang sukses memenangi play-off Bundesliga dalam 13 edisi terakhir. Dan untuk sekarang, gelar “kota terkecil di Bundesliga” masih menjadi milik Unterhaching.