
Menang Tapi Gagal Juara Drama Tragis Inter Milan Meski Bungkam Como
Inter Milan menutup musim Serie A dengan kemenangan 2-0 atas Como. Namun, hasil itu tetap tidak cukup untuk merebut gelar juara dari tangan Napoli. Kemenangan di laga pamungkas ini memperpanjang catatan impresif Nerazzurri menjadi delapan kemenangan dari sembilan laga terakhir, tapi tak mampu mengubah nasib di klasemen akhir.
Laga di Como, Mata di Naples
Bertanding di Stadio Giuseppe Sinigaglia yang ikonik, Inter Milan hadir bukan hanya dengan semangat, tapi juga harapan. Fokus mereka sejak awal bukan hanya pada laga, tapi juga pada skor dari pertandingan Napoli. Tekanan mental jelas terasa—satu mata di lapangan, satu lagi di Naples.
Inter langsung tancap gas. Ignace Van Der Brempt memberi tekanan awal, namun Máximo Perrone jadi pahlawan saat ia menyelamatkan tembakan Matteo Darmian tepat di garis gawang. Di sisi lain, Como juga tampil menggigit. Nico Paz dan Gabriel Strefezza menciptakan beberapa peluang berbahaya yang membuat lini belakang Inter harus bekerja keras.
Inter Milan: Sundulan De Vrij Buka Asa
Pada menit ke-21, Inter akhirnya memecah kebuntuan. Stefan de Vrij menanduk bola hasil sepak pojok Hakan Çalhanoğlu ke jaring lawan. Gol tersebut disambut suka cita—namun perayaan tetap dibungkus kehati-hatian, karena nasib Scudetto masih tergantung pada hasil di Naples.
Como menolak menjadi figuran. Sundulan Anastasios Douvikas berhasil ditepis, dan sepakan Nico Paz nyaris menyamakan kedudukan. Sementara itu, Pepe Reina menunjukkan kelasnya dengan menggagalkan peluang Mehdi Taremi. Sayangnya, malam terakhir Reina harus berakhir lebih cepat usai mendapat kartu merah karena menangkap bola di luar kotak penalti.
Inter Milan: Correa Tambah Gol, Tapi Napoli Menjawab
Babak kedua baru berjalan enam menit saat Joaquín Correa menari melewati Van Der Brempt dan menaklukkan kiper Jean Butez. Skor menjadi 2-0, tapi kabar buruk datang dari Stadio Diego Armando Maradona—Napoli mencetak gol lagi. Harapan Inter mulai menipis.
Mehdi Taremi nyaris mencetak gol ketiga, namun sepakannya hanya melebar tipis. Cedera yang menimpa Yann Bisseck semakin menambah kekhawatiran menjelang final Liga Champions. Ritme permainan mulai menurun, namun Inter tetap mencoba menekan. Kristjan Asllani punya kans menambah keunggulan, tapi sepakannya diblok pertahanan Como.
Akhir Tragis di Serie A, Fokus Pindah ke Eropa
Dengan hasil ini, Inter harus mengakui keunggulan Napoli yang memastikan diri sebagai juara Serie A. Semua trofi domestik lepas dari genggaman, namun harapan masih menyala di benua biru. Inter kini mengalihkan fokus ke final Liga Champions, tempat mereka berpeluang meraih kejayaan Eropa.
Como Tersenyum di Tengah Kekalahan
Bagi Como, meski harus menelan kekalahan pertama dalam sembilan pertandingan terakhir, mereka tetap punya alasan untuk tersenyum. Tim promosi ini menutup musim di peringkat ke-10—prestasi luar biasa setelah 21 tahun absen dari kasta tertinggi Italia.