Jordi Cruyff Bongkar Rahasia Barcelona Hampir Kehilangan Lamine Yamal Sebelum Jadi Pewaris Takhta Messi
Barcelona pernah menghadapi momen genting ketika mereka hampir kehilangan Lamine Yamal sebelum sang remaja tampil di tim utama. Jordi Cruyff, yang saat itu menjabat sebagai direktur olahraga, menyadari risiko besar tersebut dan segera mengambil langkah tegas. Ia menunda debut Yamal sampai klub mengamankan kontraknya. Setelah semuanya aman, Cruyff memberikan lampu hijau, dan Yamal pun melangkah ke panggung utama dengan debut pada usia 15 tahun. Ketika musim panas 2025 tiba dan usianya menginjak 18 tahun, Barcelona langsung mengikatnya dengan kontrak jangka panjang bernilai fantastis yang menegaskan betapa berharganya masa depannya bagi klub.
Jejak Messi dan Identitas Baru Yamal
Sejak awal kemunculannya, banyak pengamat membandingkan Yamal dengan Lionel Messi. Hal ini wajar karena gaya bermain, kaki kidal, dan posisinya sebagai winger kanan menghadirkan kemiripan yang kuat. Namun, Yamal justru mengambil pendekatan berbeda. Ia mengakui kehebatannya Messi, tetapi kemudian menegaskan bahwa ia ingin menciptakan identitasnya sendiri. Dari waktu ke waktu, ia terus memecahkan rekor dan menunjukkan kualitas yang membuatnya tampil sebagai fenomena baru, bukan bayangan masa lalu.
Kontrak Bernilai Besar dan Nomor Legendaris
Pada Mei 2025, Yamal menandatangani kontrak enam tahun dengan nilai yang dilaporkan mencapai €40 juta per tahun. Barcelona lalu memberinya nomor punggung 10 yang terkenal sebagai simbol kejayaan Messi. Klub mengambil langkah ini untuk menegaskan kepercayaan mereka terhadap Yamal sekaligus menunjukkan bahwa ia memegang peran penting dalam proyek jangka panjang mereka.
Jordi Cruyff: Penjaga Masa Depan Yamal dan Arsitek Baru Timnas Indonesia
Jordi Cruyff menjalankan peran besar dalam menjaga Yamal tetap berada di Barcelona. Ia berkomunikasi langsung dengan keluarga Yamal, menjelaskan pentingnya bertahan di Camp Nou, dan menghalangi minat besar dari klub-klub Eropa lainnya. Ketika minat itu semakin kuat, Cruyff segera menguatkan komitmen klub lalu memastikan debut Yamal tidak dilakukan sebelum kontrak aman. Dengan cara itu, ia berhasil mempertahankan aset terpenting Barcelona.
Setelah meninggalkan Barcelona, Cruyff memulai babak baru dalam kariernya. Ia kini menjabat sebagai Penasehat Strategis atau Penasehat Teknis Timnas Indonesia. Dalam tugas barunya, ia menganalisis struktur sepak bola Indonesia, membantu membangun filosofi permainan nasional, serta bekerja sama dengan staf kepelatihan agar arah pengembangan timnas menjadi lebih terukur. Melalui peran tersebut, Cruyff berkontribusi dalam upaya modernisasi sepak bola Indonesia.
Yamal Menegaskan Jalannya Sendiri
Walaupun banyak orang terus menyandingkannya dengan Messi, Yamal memilih fokus pada langkahnya. Ia memahami bahwa Messi telah menulis legenda besar, tetapi ia menegaskan bahwa dirinya bertugas menulis kisah berbeda. Dengan demikian, ia ingin dunia mengenalnya bukan sebagai penerus Messi, tetapi sebagai Yamal yang memiliki gaya dan perjalanan unik.
Prestasi Bertubi-Tubi di Usia 18 Tahun
Yamal terus bergerak cepat dalam kariernya. Ia meraih Kopa Trophy, Golden Boy, serta gelar La Liga bersama Barcelona. Selanjutnya, ia membantu Spanyol menjuarai Piala Eropa sebelum menempati posisi kedua Ballon d’Or 2025 di bawah Ousmane Dembele. Melihat pencapaian sebesar itu pada usia 18 tahun, banyak pengamat meyakini bahwa ia tinggal menunggu waktu sebelum meraih Ballon d’Or pertamanya.
2026: Tahun Penentu untuk Sang Pewaris Takhta
Musim 2026 berpotensi menjadi titik monumental bagi perjalanan Yamal. Barcelona sedang mempersiapkan skuad kompetitif di liga dan Eropa, sementara Spanyol bersiap menghadapi Piala Dunia. Jika Yamal mempertahankan kualitasnya, ia bisa melangkah ke panggung dunia sebagai bintang utama dan memperkuat peluangnya merebut Ballon
