
Jules Koundé Antar Barcelona Raih Gelar Copa del Rey ke-32 dengan Kemenangan Dramatis
Jules Koundé menjadi pahlawan Barcelona setelah mencetak gol kemenangan di babak perpanjangan waktu, memastikan trofi Copa del Rey ke-32 untuk Blaugrana. Kemenangan 3-2 atas Real Madrid ini tak hanya bersejarah, tetapi juga menandai kekalahan ketiga beruntun El Clásico bagi rival sekota mereka — sesuatu yang belum pernah terjadi dalam dua tahun terakhir.
Awal Pertandingan: Dominasi Barcelona dan Cedera di Pihak Madrid
Sebelum laga dimulai, banyak kontroversi muncul terkait penunjukan wasit Ricardo De Burgos Bengoetxea. Namun, begitu peluit tanda kick-off berbunyi, kontroversi berubah menjadi aksi nyata. Barcelona langsung menekan sejak menit awal, dan hasilnya tak lama muncul: Koundé membuka skor lewat sundulan memanfaatkan sepak pojok Dani Olmo.
Malang bagi Real Madrid, mereka harus kehilangan Ferland Mendy yang baru saja kembali dari cedera hamstring, setelah bertabrakan dengan Koundé. Posisinya kemudian digantikan oleh Fran García.
Barcelona Menekan, Madrid Bertahan
Anak asuh Hansi Flick semakin mendominasi permainan. Lamine Yamal hampir saja menggandakan keunggulan dengan tembakan kaki kiri yang meleset tipis. Tak lama kemudian, Thibaut Courtois harus berjibaku menyelamatkan sundulan Koundé yang datang dari situasi bola mati.
Tekanan Barça akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-29. Lewat kerja sama apik, Pedri mengoper bola kepada Yamal, yang lalu mengembalikannya ke Pedri untuk melepaskan tembakan keras yang gagal dibendung Courtois. Barça nyaris menambah gol lagi sebelum jeda, ketika sepak pojok Olmo membentur tiang gawang.
Pergantian di Babak Kedua: Mbappé Memberi Harapan Madrid
Memasuki babak kedua, Carlo Ancelotti mengambil langkah besar dengan memasukkan Kylian Mbappé. Perubahan ini hampir membuahkan hasil ketika Jude Bellingham mengirim umpan matang kepada Vinícius Júnior, tetapi kiper Wojciech Szczęsny menggagalkan dua upaya beruntun Vinícius.
Madrid mulai menemukan ritme. Mbappé mengirim umpan kepada Vinícius, tetapi upaya pemain Brasil itu diblokir oleh Koundé. Tak mau kalah, Raphinha dari pihak Barcelona mendapatkan dua peluang emas melalui serangan balik cepat, tetapi keduanya berakhir tanpa gol.
Usaha Madrid akhirnya membuahkan hasil ketika Mbappé mencetak gol tendangan bebas pertamanya, membentur tiang sebelum masuk, membalas kepercayaan Ancelotti.
Pertarungan Ketat Hingga Akhir Waktu Normal
Real Madrid berbalik unggul ketika Aurélien Tchouaméni menyambut sepak pojok Arda Güler dengan sundulan keras yang memperdaya Szczęsny. Situasi menjadi semakin genting bagi Barcelona.
Namun, mereka tidak menyerah. Dalam momen penuh tekanan, Yamal mengirimkan umpan indah kepada Ferran Torres yang dengan tenang mengecoh Courtois, menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Drama berlanjut saat Barcelona hampir mendapatkan penalti setelah Raúl Asencio melanggar Raphinha di kotak terlarang. Namun, setelah meninjau VAR, wasit justru memberikan kartu kuning kepada Raphinha karena dianggap melakukan simulasi.
Babak Perpanjangan Waktu: Koundé Menjadi Pahlawan
Memasuki extra time, Torres sempat mendapatkan peluang emas dari Raphinha, namun sepakannya melebar tipis. Saat pertandingan tampak akan berlanjut ke adu penalti, Jules Koundé muncul sebagai pahlawan.
Menerima kesalahan umpan dari Luka Modrić, Koundé dengan tenang melepaskan tembakan mendatar ke sudut bawah gawang, memastikan kemenangan dramatis untuk Barcelona.
Kesimpulan: Trofi Pertama di Era Flick
Kemenangan ini tak hanya memperbesar koleksi trofi Barcelona, tetapi juga memberi dorongan moral besar menjelang El Clásico berikutnya pada 11 Mei. Trofi ini menjadi hadiah pertama di era kepemimpinan Hansi Flick, mempertegas tekad mereka untuk meraih treble musim ini.