Kiper Mulai“Akting Cedera IFAB Bergerak Cepat Siapkan Aturan Baru yang Bisa Mengejutkan Liga Primer
Tren kiper menjatuhkan diri untuk meminta perawatan medis semakin sering terjadi. Banyak tim memanfaatkan momen ini untuk menghentikan permainan dan memberikan instruksi taktis tambahan. Akibatnya, ritme pertandingan terganggu dan penonton merasa momentum laga menurun.
Celah Aturan yang Dimanfaatkan Klub
Saat ini wasit tidak memiliki wewenang untuk meminta kiper meninggalkan lapangan ketika menerima perawatan. Tim pun segera memanfaatkan celah tersebut. Sebelumnya, aturan baru memaksa pemain lapangan keluar selama 30 detik setelah mendapatkan perawatan untuk mencegah taktik serupa. Namun, karena aturan itu tidak menyentuh posisi penjaga gawang, klub justru mengalihkan strategi “jeda terselubung” ini kepada kiper.
Kasus Panas yang Membuat Isu Ini Meledak
Pada akhir pekan lalu, Daniel Farke mengkritik tindakan kiper Manchester City, Gianluigi Donnarumma. Ia menilai Donnarumma sengaja meminta perawatan ketika Leeds mulai bangkit meski tertinggal 2–1. Dengan demikian, para pemain City mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dan menerima instruksi dari Pep Guardiola. Situasi ini memicu perdebatan baru soal sportivitas dan etika permainan.
IFAB Mulai Membahas Solusi Konkret
Sejak Oktober, Panel Penasihat Sepakbola dan Teknis IFAB mulai mendiskusikan masalah ini. Menurut sejumlah laporan, mereka kini menimbang dua opsi penting untuk menutup celah taktik tersebut.
1. Satu Pemain Lapangan Wajib Keluar Selama 30 Detik
Jika kiper meminta perawatan, IFAB mempertimbangkan aturan yang mewajibkan satu pemain lapangan dari tim kiper meninggalkan lapangan selama 30 detik. Dengan begitu, pelatih tidak bisa memanfaatkan jeda untuk instruksi tambahan.
2. Larangan Pemain Mendekati Area Teknik
Selain itu, IFAB menimbang aturan yang melarang pemain mendekati pinggir lapangan selama jeda perawatan. Aturan ini bertujuan mencegah terjadinya “team talk” terselubung.
Dalam rapat bisnis IFAB pada 20 Januari, opsi pertama disebut menerima dukungan yang semakin kuat.
Desakan dari Pakar Liga Primer
Danny Murphy, mantan gelandang Liga Primer, mendesak IFAB agar segera mengambil tindakan. Ia menilai perubahan kecil dapat memberikan dampak besar.
Ia mengatakan bahwa jika wasit tidak bisa meminta kiper keluar, maka aturan harus menuntut satu pemain lain meninggalkan lapangan sementara. Menurutnya, solusi itu adil dan tidak mengganggu alur permainan.
Farke: “Semua Orang Tahu Ini Bukan Cedera Sesungguhnya”
Setelah insiden Donnarumma, Farke menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat jelas mengarah pada upaya memanfaatkan aturan. Ia menegaskan bahwa situasi itu tidak mencerminkan fair play.
Ia menambahkan bahwa pelatih sulit mencegah pemain memanfaatkan taktik seperti ini selama aturan masih mengizinkannya. Karena itu, ia meminta otoritas sepakbola untuk segera mengambil langkah tegas.
Langkah Menuju Sepakbola yang Lebih Efisien
Isu pemborosan waktu semakin dominan dalam diskusi IFAB karena mereka ingin meningkatkan kualitas tontonan sepakbola modern. Jika regulasi baru ini disetujui, Liga Primer kemungkinan akan mengalami perubahan signifikan terkait cara menangani jeda medis, terutama untuk posisi penjaga gawang.
Keputusan final mengenai perubahan hukum permainan diperkirakan muncul sebelum revisi aturan tahun 2026. Meski demikian, jumlah dukungan yang terus bertambah menunjukkan bahwa perubahan ini bisa datang lebih cepat daripada yang banyak orang bayangkan.
