
Lamine Yamal Menggila, Araujo Jadi Penyelamat! Barcelona Selamat dari Krisis di Menit Akhir
Barcelona akhirnya mengakhiri rentetan hasil buruk dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Girona di Estadi Olímpic Lluís Companys. Lamine Yamal menandai kembalinya ke lapangan dengan performa gemilang, sementara Ronald Araujo memastikan tiga poin lewat gol penentu di masa injury time.
Namun, kemenangan itu harus mereka bayar mahal. Pelatih Hansi Flick menerima kartu merah di penghujung laga setelah melayangkan protes keras terhadap keputusan wasit. Akibatnya, Flick harus menyaksikan laga El Clásico pekan depan dari tribun penonton.
Krisis Cedera dan Keberanian Anak Muda
Sejak awal, Barcelona menghadapi tantangan besar. Badai cedera memaksa Hansi Flick merombak susunan pemain karena kehilangan beberapa pilar penting seperti Joan Garcia, Robert Lewandowski, Dani Olmo, dan Raphinha.
Dalam situasi tersebut, Flick mempercayakan posisi inti kepada pemain muda seperti Lamine Yamal. Keputusan itu terbukti tepat. Pemain berusia 18 tahun tersebut langsung memberi dampak nyata. Ia mengirim umpan matang kepada Pedri, yang kemudian menuntaskannya dengan tembakan rendah untuk membawa Barcelona unggul lebih dulu.
Dengan gol itu, Barcelona berhasil mengontrol tempo dan menekan Girona sejak menit awal.
Girona Balas Cepat, Barca Kehilangan Fokus
Meskipun tertinggal, Girona tidak tinggal diam. Pada menit ke-20, Axel Witsel mencetak gol indah melalui tendangan salto yang tak mampu diantisipasi Wojciech Szczesny. Gol itu membuat permainan Barcelona sedikit goyah dan memberi kepercayaan diri bagi tim tamu.
Tidak berhenti di situ, Girona terus menekan. Vladyslav Vanat dan Portu mendapatkan peluang beruntun, tetapi Szczesny tampil heroik dengan dua penyelamatan gemilang yang menjaga skor tetap imbang.
Tak mau kalah, Barcelona mencoba bangkit. Marcus Rashford hampir mengembalikan keunggulan lewat tendangan bebas indah di menit ke-30, tetapi bola hanya membentur mistar gawang.
Pergantian Flick Ubah Arah Pertandingan
Memasuki babak kedua, Flick segera mengambil inisiatif. Ia menarik keluar Toni Fernández dan memasukkan Fermin López untuk menambah kreativitas serangan. Perubahan itu langsung terasa.
López hampir mencetak gol saat tendangan kerasnya membentur tiang gawang. Tak lama kemudian, Pau Cubarsí sempat menjebol gawang Girona, tetapi wasit menganulirnya karena pelanggaran.
Barcelona terus menekan, sementara Girona semakin fokus bertahan. Rashford mendapatkan peluang emas dari jarak dekat, namun finishing-nya kembali belum maksimal. Tekanan demi tekanan gagal membuahkan hasil, hingga laga memasuki menit-menit akhir.
Araujo Menutup Drama dengan Gol Penentu
Ketika hasil imbang tampak tak terhindarkan, Ronald Araujo muncul sebagai penyelamat. Pada masa injury time, Frenkie de Jong mengirim umpan terukur ke dalam kotak penalti. Araujo membaca arah bola dengan sempurna dan menanduknya keras ke gawang Girona.
Gol itu membuat stadion bergemuruh. Barcelona akhirnya mengamankan kemenangan penting di tengah badai cedera dan tekanan hasil buruk.
Selain memperlihatkan karakter kuat, kemenangan ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh pemain muda dan mental juang tim di bawah arahan Flick.
Penilaian Pemain Barcelona
Wojciech Szczesny — 6/10
Szczesny tidak mampu menghentikan gol Witsel, tetapi ia menebusnya dengan dua penyelamatan krusial yang menjaga harapan tim tetap hidup.
Jules Koundé — 6/10
Koundé tampil solid di awal laga dan beberapa kali mematahkan serangan Girona. Meski sempat kehilangan fokus, ia tetap tampil disiplin hingga akhir pertandingan.
Eric García — 5/10
García sempat kesulitan mengantisipasi tekanan Girona, tetapi tampil lebih tenang setelah bergeser ke tengah.
Pau Cubarsí — 6/10
Cubarsí gagal mengawal Witsel pada gol penyama, namun agresif membantu serangan. Golnya dianulir karena pelanggaran.
Alejandro Balde — 7/10
Balde aktif naik turun di sisi kiri dan beberapa kali mengancam lewat umpan-umpan berbahaya. Ia menunjukkan kedewasaan bermain meski masih muda.
Pedri — 8/10
Pedri menjadi pusat kreativitas Barcelona. Ia membuka skor lewat penyelesaian klinis dan terus mengendalikan ritme permainan.
Frenkie de Jong — 7/10
De Jong tampil dominan di lini tengah dan menciptakan assist cerdas untuk gol kemenangan Araujo.
Marc Casado — 6/10
Casado menjaga keseimbangan tim dengan baik. Ia tampil disiplin dan berperan penting dalam menjaga penguasaan bola.
Lamine Yamal — 8/10
Lamine Yamal langsung memberi dampak dengan assist untuk Pedri dan terus menebar ancaman di sisi kanan. Keberaniannya menghadapi bek senior menunjukkan potensinya yang luar biasa.
Toni Fernández — 3/10
Fernández gagal memberikan kontribusi signifikan di babak pertama dan digantikan pada jeda pertandingan.
Marcus Rashford — 6/10
Rashford hampir mencetak gol lewat tendangan bebas, tetapi finishing-nya belum tajam. Ia masih belum menemukan sentuhan terbaiknya.
Fermin López — 7/10
López membawa energi baru dan hampir mencetak gol dengan tendangan keras yang membentur tiang.
Andreas Christensen — 6/10
Christensen tampil tenang dalam penguasaan bola, meski tidak banyak terlibat dalam fase menyerang.
Roony Bardghji — 6/10
Bardghji memberi variasi serangan lewat umpan-umpan kreatif dan pergerakan tanpa bola yang efektif.
Gerard Martin — 6/10
Martin tampil solid meski waktu bermainnya terbatas.
Ronald Araujo — 8/10
Araujo menjadi penentu kemenangan dengan sundulan tajam di menit akhir. Ia menunjukkan mental baja dan kepemimpinan sejati.
Flick Tetap Tenang di Tengah Krisis
Meskipun dihantam badai cedera, Hansi Flick tetap mampu menjaga timnya tampil dominan. Ia membuat keputusan berani dengan mempercayai pemain muda dan melakukan pergantian tepat waktu.
Sayangnya, kartu merah yang ia terima menjadi catatan pahit menjelang El Clásico. Absennya Flick di laga tersebut tentu menjadi tantangan tambahan bagi Barcelona.
Barcelona Menunjukkan Karakter dan Mental Juara
Kemenangan atas Girona bukan sekadar tambahan tiga poin. Pertandingan ini memperlihatkan karakter kuat dan semangat juang tinggi dari tim muda Barcelona.
Mereka mampu bangkit, beradaptasi, dan tetap mempertahankan gaya bermain menyerang meski dalam kondisi sulit. Gol Araujo di masa tambahan menjadi bukti bahwa semangat Blaugrana belum padam.
Dengan hasil ini, Barcelona kembali menunjukkan bahwa mereka masih menjadi salah satu tim paling berbahaya di La Liga dan siap menantang Real Madrid pada laga besar pekan depan.