
Manchester City Bangkit Gemilang Kalahkan Crystal Palace 5-2 Setelah Tertinggal Dua Gol
Manchester City menunjukkan karakter sejati mereka di Selhurst Park dengan membalikkan keadaan secara dramatis, mengatasi defisit dua gol untuk menghajar Crystal Palace 5-2. Hasil ini juga mengakhiri rekor delapan laga tandang tak terkalahkan yang dimiliki tuan rumah.
Awal Buruk Manchester City dan Ancaman Serius dari Palace
Musim 2024/25 memang belum bersahabat bagi Pep Guardiola. City yang masih tertahan dalam perebutan posisi empat besar kembali dikejutkan saat laga baru berjalan 10 menit. Pergerakan cepat dari Ismaïla Sarr membuka ruang bagi Eberechi Eze, yang tanpa pengawalan melepaskan tembakan ke tiang jauh dan membawa Palace unggul 1-0.
Situasi hampir memburuk ketika Kevin De Bruyne, yang kembali setelah absen singkat, menyuplai bola kepada Omar Marmoush. Sayangnya, peluang emas itu digagalkan Dean Henderson dalam duel satu lawan satu.
Tak hanya gagal menyamakan skor, City nyaris tertinggal lebih jauh. Dalam situasi bola mati, Chris Richards melompat lebih tinggi dari semua pemain City dan menanduk masuk bola dari sepak pojok Adam Wharton untuk menggandakan keunggulan Palace. Guardiola sempat mengklaim Richards seharusnya dikeluarkan karena menarik Marmoush saat peluang sebelumnya, namun wasit tak menggubris.
De Bruyne Membuka Harapan, VAR Selamatkan City
Palace sempat mencetak gol ketiga lewat Eze, tapi gol itu dianulir karena offside. Keputusan VAR ini menjadi titik balik krusial bagi City. Tak lama setelahnya, De Bruyne memperkecil ketertinggalan lewat tendangan bebas spektakuler dari jarak sekitar 30 yard yang sempat membentur tiang sebelum masuk. Skor menjadi 2-1 dan momentum mulai berbalik.
Dominasi Babak Kedua dan Gol Cepat Kunci Comeback
City mengawali babak kedua dengan agresif. James McAtee seharusnya bisa menyamakan kedudukan lebih awal, namun penyelesaian akhirnya masih lemah. Tak butuh waktu lama, keberuntungan menyapa City ketika bola liar jatuh ke kaki Marmoush di dalam kotak penalti. Kali ini, ia tidak menyia-nyiakan peluang dan menyamakan skor menjadi 2-2.
Tak lama berselang, City membalikkan kedudukan. De Bruyne kembali menjadi arsitek dengan umpan matangnya ke Mateo Kovačić yang menyelesaikan dengan tembakan mendatar ke pojok bawah gawang. Dalam hitungan menit, City berbalik memimpin 3-2.
McAtee Menebus Kesalahan, O’Reilly Menutup Pesta Gol
Meski sebelumnya menyia-nyiakan beberapa peluang, James McAtee akhirnya mencatatkan namanya di papan skor. Ia menyambut umpan panjang akurat dari Ederson, menggiring bola melewati Henderson, dan dengan tenang memasukkan bola ke gawang kosong. Gol keempat City yang menandai kebangkitan penuh kepercayaan diri.
Sepuluh menit menjelang akhir pertandingan, giliran Nico O’Reilly yang mencetak gol kelima. Tendangan voli dari tepi kotak penalti menghujam gawang Palace dan menegaskan dominasi City di paruh kedua laga.
Tekanan untuk Rival Empat Besar
Kemenangan ini bukan hanya penting untuk moral tim, tapi juga menambah tekanan bagi rival-rival mereka di papan atas klasemen. Dengan performa menyerang yang mulai kembali ke bentuk ideal, Guardiola kini punya alasan untuk percaya bahwa musim ini belum sepenuhnya berakhir.