Kisah Rayan Vitor, Pewaris Baru Romário yang Siap Menggebrak Eropa
Rayan Vitor baru merayakan ulang tahunnya yang ke-19 pada 3 Agustus lalu. Namun, penyerang muda Vasco da Gama itu sudah menjalani musim ketiganya di level senior. Prestasi tersebut tergolong langka, terutama di kompetisi seketat Serie A Brasil.
Perjalanan Rayan terasa semakin istimewa karena ia tumbuh di tengah masa sulit bagi Vasco. Setelah perusahaan investasi asal Amerika Serikat, 777 Partners, dikeluarkan dari jajaran direksi pada Mei 2024, kondisi keuangan klub menjadi tidak stabil. Meskipun begitu, akademi Vasco yang dikenal sebagai Base Forte terus melahirkan pemain hebat seperti Romário, Philippe Coutinho, Douglas Luiz, dan Andrey Santos. Kini, Rayan muncul sebagai penerus berikutnya dari garis emas tersebut.
Warisan Keluarga: Anak dari Mantan Pemain Vasco
Rayan lahir di Rio de Janeiro pada 2006 dalam keluarga yang hidup dari sepak bola. Ayahnya, Valkmar, merupakan mantan pemain Vasco yang kemudian bekerja sebagai pelatih di akademi muda klub tersebut. Ia menjadi sosok pertama yang menuntun Rayan mengenal permainan sepak bola.
Ketika berusia enam tahun, Rayan bergabung dengan tim futsal Vasco. Dalam lima tahun, ia mencetak 292 gol dan menarik perhatian para pelatih. Setelah itu, ia beralih ke lapangan rumput dan langsung mencuri perhatian. Pada usia 13 tahun, ia memimpin tim U-13 Vasco menjuarai ICC Futures Championship dengan mengalahkan Juventus, PSG, dan Benfica.
Dari Akademi ke Panggung Profesional
Rayan mulai menonjol pada 2022. Saat itu, di usia 15 tahun, ia mencetak 29 gol dalam 34 pertandingan untuk tim U-17 Vasco. Tidak lama kemudian, ia menembus tim U-20 dan mencetak gol di ajang Copa São Paulo.
Melihat potensinya yang luar biasa, Vasco segera bergerak cepat. Pada Desember 2022, klub menawarinya kontrak profesional pertama yang berlaku hingga 2025 dengan klausul rilis senilai 80 juta dolar AS.
Sebulan kemudian, tepatnya pada 20 Januari 2023, Rayan membuat sejarah. Ia menjadi pemain termuda abad ke-21 yang tampil untuk Vasco di usia 16 tahun 170 hari. Sejak saat itu, kariernya melesat tanpa henti.
Kilau di Tim Nasional
Performa impresif Rayan menarik perhatian tim nasional Brasil. Ia dipanggil untuk memperkuat Brasil U-17 di Copa América U-17 di Ekuador. Dalam turnamen itu, Brasil tampil dominan dan keluar sebagai juara. Rayan ikut berperan besar dengan mencetak lima gol dan meraih Sepatu Emas.
Ia mencetak gol pertamanya di Serie A dan menjadi pencetak gol termuda Vasco di abad ini. Walaupun timnya kalah dari Internacional, media Brasil mulai menyorot nama Rayan sebagai prospek masa depan.
Musim Pembuktian dan Pelajaran Penting
Pada musim 2024, Rayan mulai mendapatkan kepercayaan lebih besar. Ia tampil 24 kali di liga dan mencetak beberapa gol penting, termasuk sepakan indah ke gawang Criciúma.
Namun, perjalanan itu tidak sepenuhnya mulus. Ia sempat menerima kartu merah di semifinal Copa do Brasil melawan Atlético Mineiro. Momen itu menjadi titik refleksi baginya. Rayan tidak menyalahkan siapa pun, melainkan menjadikannya pelajaran berharga untuk berkembang lebih dewasa.
Era Diniz: Dari Bakat Mentah Menjadi Bintang Nyata
Memasuki tahun 2025, Vasco memutuskan mengganti pelatih. Setelah Fabio Carille dipecat, manajemen menunjuk Fernando Diniz untuk mengambil alih tim. Keputusan tersebut menjadi titik balik bagi karier Rayan. Diniz segera melihat potensi besar dalam diri pemain muda itu dan memberikan kepercayaan penuh kepadanya.
Keputusan itu terbukti tepat. Dalam 45 pertandingan di semua kompetisi, Rayan mencetak 15 gol, termasuk penalti dalam kemenangan 6-0 atas Santos dan dua gol penting melawan EC Vitoria. Performa gemilangnya membantu Vasco keluar dari zona degradasi dan menyelamatkan musim klub.
Meski mulai dielu-elukan penggemar sebagai pahlawan muda, Rayan tetap menunjukkan kerendahan hati.
“Kalau Tuhan berkehendak, saya akan mencapai tim nasional suatu hari nanti. Mister Diniz seperti ayah bagi saya,” kata Rayan kepada wartawan.
Diniz juga tidak ragu memberikan pujian terbuka.
“Dia cepat, kuat, kidal, dan bisa bermain di banyak posisi. Pemain seperti Rayan sangat langka di Brasil,” ujarnya.
Gaya Bermain: Kombinasi Kecepatan, Daya, dan Insting
Rayan bermain agresif dan energik di lini depan. Ia mampu berperan sebagai penyerang sayap, false nine, atau striker murni. Dengan kecepatan dan kekuatan tubuh yang luar biasa, ia sering memenangkan duel dengan bek lawan.
Namun, permainan Rayan belum sempurna. Ia masih terlalu bergantung pada kaki kiri dan terkadang terburu-buru dalam mengambil keputusan di depan gawang. Jika ingin naik ke level berikutnya, Rayan perlu meningkatkan ketenangan dan kecerdasan dalam mengeksekusi peluang.
Dibandingkan Hulk, Diharapkan Menjadi Adriano
Banyak pengamat membandingkan gaya bermain Rayan dengan Hulk karena kekuatannya dan tembakan kerasnya. Meski begitu, beberapa pihak berharap ia berkembang seperti Adriano Leite Ribeiro, sang “Kaisar” yang dulu mendominasi Serie A bersama Inter Milan.
Adriano tidak hanya mengandalkan fisik, tetapi juga memiliki teknik dan penyelesaian akhir yang halus. Jika Rayan bisa meniru keseimbangan tersebut, ia berpeluang menjadi penyerang Brasil paling lengkap dalam satu dekade terakhir.
Dilirik Raksasa Eropa
Performa konsisten Rayan mulai menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Menurut laporan ESPN Brasil, Barcelona, Arsenal, dan Liverpool sudah memantau perkembangannya selama 18 bulan terakhir.
Sementara itu, dua klub Arab Saudi, Al-Hilal dan Al-Nassr, juga menunjukkan minat. Namun, Rayan menegaskan keinginannya untuk berkarier di Eropa. Vasco sendiri siap membuka negosiasi dengan nilai transfer sekitar 20 juta euro. Nilai itu tergolong rendah untuk pemain dengan potensi sebesar Rayan.
Jika kepindahan itu terwujud pada bursa transfer Januari 2026, ia bisa menjadi nama kejutan dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2026 di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
Pewaris Baru Legenda Vasco
Pada akhirnya, Rayan Vitor bukan sekadar prospek muda. Ia adalah simbol kebangkitan Vasco da Gama dan bukti bahwa akademi Base Forte masih menjadi salah satu yang terbaik di Brasil.
Dengan kerja keras, disiplin, dan sikap rendah hati, Rayan memiliki segala yang dibutuhkan untuk mengikuti jejak para legenda seperti Romário, Adriano, dan Neymar. Jika ia terus berkembang di jalur yang benar, bukan tidak mungkin dunia sepak bola segera mengenal nama Rayan Vitor sebagai bintang besar berikutnya dari Brasil.
